Jangan menyetir kendaraan sambil mabuk, adalah sebuah lirik lagu dari musikus Stevie Wonder. Lirik itu bisa kita tambahkan sendiri untuk ‘Jangan mengemudi di saat mengantuk.’ Tapi, siapa yang bisa melawan rasa ngantuk? Apalagi jika dalam perjalanan panjang dan jauh dari kota, atau pulang malam sehabis kerja lembur. Berikut ini, terdapat beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghadapi rasa kantuk yang menyerang. Tips ini bukan didasarkan atas teori dari buku, namun berdasarkan pengalaman seorang pembalap nasional yang sekarang aktif di dunia off-road sebagai kegitan otomotifnya yakni Harry Sanusi. Mari kita simak tipsnya :
Baca Juga : Menaklukkan Rasa Bosan di Kantor
1. Istirahatlah setelah lima jam Anda terus-menerus mengemudi. Ini akan mengendorkan ketegangan setelah melewati lalulintas yang kacau, macet, atau banyak kendaraan yang ada dalam posisi seenaknya, selain banyak orang yang menyeberang disembarang tempat.
2. Jika tak ada tempat aman sehingga tak mungkin berhenti, untuk menyegarkan tubuh bisa dilakukan tetap sambil mengemudikan kendaraan. Caranya, kurangi kecepatan – menjadi 30 km per jam, misalnya sambil menggerak-gerakkan bagian tubuh yang dirasakan pegal.
1. Istirahatlah setelah lima jam Anda terus-menerus mengemudi. Ini akan mengendorkan ketegangan setelah melewati lalulintas yang kacau, macet, atau banyak kendaraan yang ada dalam posisi seenaknya, selain banyak orang yang menyeberang disembarang tempat.
2. Jika tak ada tempat aman sehingga tak mungkin berhenti, untuk menyegarkan tubuh bisa dilakukan tetap sambil mengemudikan kendaraan. Caranya, kurangi kecepatan – menjadi 30 km per jam, misalnya sambil menggerak-gerakkan bagian tubuh yang dirasakan pegal.
3. Pilihlah tempat-tempat yang dirasa aman semisal kantor polisi, pompa bensin, atau rumah makan. Agar tubuh jadi segar, ada baiknya berjalan-jalan tidak jauh dari kendaraan yang diparkir. Selebihnya, gerak-gerakkan pergelangan tangan dan geleng-gelengkan kepala untuk melemaskan leher dan persendian lainnya.
4. Dengarkan radio. Dengan memutar radio, yang kita dengar bukan hanya musik, melainkan juga warta berita atau informasi lain yang disampaikan penyiar. Apalagi bagi seorang profesional, informasi terbaru selalu dibutuhkan – entah tu menyangkut perkembangan mata uang, saham, harga sembilan bahan pokok, maupun teknologi, dan masalah kemasyarakatan.
5. Tidurlah selama 15 menit jika rasa kantuk sudah tidak bisa lagi Anda tahan.
6. Hindari mendengarkan musik hanya dari compact disk (CD) atau tape recorder. Biasanya, lagu yang sudah sering diputar malah menjadikan kita tidak lagi terlalu memperhatikannnya. Sehingga rasa kantukpun semakin membuat kita terpuruk. Apalagi musik intrumentalia.
7. Bagi Anda yang merokok, tak ada larangan memang untuk merokok dalam berkendara, asal sebagian kaca jendela dibuka, agar asap rokok tidak bercampur dengan udara segar dari air conditioner (AC). Pasanglah AC pada kondisi yang tidak terlalu dingin.
8. Jangan mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan rasa kantuk. Obat-obat yang dimaksud biasanya untuk menyembuhkan influenza, sakit kepala, dan batuk.
9. Makanlah ala kadarnya. Makan yang mengenyangkan malah mempercepat rasa kantuk, makan yang mengenyangkan itu antara lain roti dan burger. Makanlah snack seperti keripik, permen, atau minumlah minuman ringan yang dapat menyegarkan tubuh.
10. Jika disertai teman dalam perjalanan, usakan jangan sampai tertidur. Ajaklah dia berbicara apa saja yang tentang kemasyarakatan. Bila kehabisan topik pembicaraan, bertukar cerita tentang masa kecil dan remaja diharapkan bisa menarik, setidaknya sekedar untuk bernostalgia.
11. Bukalah kaca belakang sekedar untuk menyegarkan ruangan. Hindari terlalu lama membuka kaca disebelah kemudi. Udara yang sayup-sayup segar malah membuai pengemudi. Dengan hanya membuka kaca belakang diharapkan udara dalam ruangan dan udara AC dapat bertukar secara teratur dengan udara segar yang masuk lewat kaca belakang yang terbuka.
12. Bila kendaraan dilengkapi radio komunikasi, pergunakan untuk melakukan percapakapan dengan meraka yang berada di sekitar wilayah yang sedang dilalui. Kegiatan ini juga dapat mengurangi rasa jenuh dalam berkendara.
Sumber : Majalah. Tiara. 131,21 Mei 1995
<
>
Tidak ada komentar:
Write Komentar