A. Bibit
Bawang putih dataran rendah sampai saat ini yang digunakan dari jenis Lumbu Putih (suren)
Syarat-syarat bibit :
Bawang putih dataran rendah sampai saat ini yang digunakan dari jenis Lumbu Putih (suren)
Syarat-syarat bibit :
- Telah diseleksi di lapangan dan tempat penyimpanan
- Umbi yang diambil dari tanaman yang sehat
- Bebas dari serangan hama dan penyakit
- Sudah disimpan 5 – 6 bulan
- Telah siap ditanam dengan tanda ujung titik tumbuh berwarna hijau
Baca Juga : Cara Bertanam Kunyit
B. Kebutuhan Benih
Untuk keperluan benih digunakan benih dengan berat 10 – 15 gram per siung. Kebutuhan bibit per herkar 400 – 500 Kg.
C. Pengolahan Tanah
Untuk keperluan benih digunakan benih dengan berat 10 – 15 gram per siung. Kebutuhan bibit per herkar 400 – 500 Kg.
C. Pengolahan Tanah
- Untuk tanah sawah sehabis tanaman padi, jerami dibabat terus dibajak dibiarkan seminggu baru kemudian dirataan dengan garu, pembajakan kedua seminggu setelah penggaruan, baru dibuat bedengan (pengolahan tanah pada bulan Maret – April).
- Buat bedengan selebar 60 – 100 cm dengan panjang disesuaikan kebutuhan.
- Buat saluran/parit pelebar 40 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm.
- Pada saat pengolahan tanah diberikan pupuk kandang (dasar 15 – 20 ton)
D. Cara Penanaman
- Buatlah lubang dengan jarak 10 – 15 cm atau 10 – 10 cm.
- Dari satu siung bibit yang utuh potonglah 1/8 bagian ujung.
- Tanam yang 7/8 bagian, tiap lubang satu bibit, tanamkan ¾ bagian bibit kedalam tanah.
E. Pemupukan
Anjurkan pemupukan per hektarnya adalah N : 135 Kg, P2O5 : 67,5 kg, K2O : 120 kg, atau Urea, ZA : 300 kg, TSP : 150 kg, KCL : 200 kg per hektar, dan pupuk kandang 15-20 ton per hektar yangd diberikan sebagai pupuk dasar. Waktu pemberian pupuk, setengah bagian N dan seluruh bagian P dan K diberikan sebagai pupuk dasar dengan cara disebarkan di permukaan bedengan pada saat menjelang tanam, setengah bagian N sisanya diberikan sebulan setelah tanam.
Sumber : Majalah Krida. Edisi 171. Hal 74
Anjurkan pemupukan per hektarnya adalah N : 135 Kg, P2O5 : 67,5 kg, K2O : 120 kg, atau Urea, ZA : 300 kg, TSP : 150 kg, KCL : 200 kg per hektar, dan pupuk kandang 15-20 ton per hektar yangd diberikan sebagai pupuk dasar. Waktu pemberian pupuk, setengah bagian N dan seluruh bagian P dan K diberikan sebagai pupuk dasar dengan cara disebarkan di permukaan bedengan pada saat menjelang tanam, setengah bagian N sisanya diberikan sebulan setelah tanam.
Sumber : Majalah Krida. Edisi 171. Hal 74
<
>
Tidak ada komentar:
Write Komentar