Sifat ideal yang menjadi referensi para peneliti tentang kambing etawa pada umumnya. Sehingga sering membuat para pemula merasa ragu apakah perhitungan tersebut realistis? Dapatkah peternakan saya nanti mendapatkan keuntungan seperti dalam analisa? Dan muncul keraguan, apakah analisa tersebut salah? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat mungkin dan hampir pasti muncul dalam membaca suatu analisa bisnis kambing etawa.
Baca Juga : Peluang Bisnis Menjanjikan di Tahun 2019
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan analisa perhitungan beternak kambing etawa menjadi kurang valid :
1. Tujuan beternak berbeda dengan tujuan yang dianalisa dalam refensi. Beternak kambing etawa untuk konteks tetntu akan berbeda dengan beternak kambing etawa untuk susu dan pedaging.
2. Letak kandang terhadap sumber pakan hijauan. Letak kandang kambing etawa yang jauh dari sumber pakan tentu membutuhkan biaya yang lebih dari pada kandang yang dekat dengan sumber pakan.
3. Harga kambing etawa dalam realita berbeda dengan harga dalam analisa referensi. Pada umumnya harga kambing etawa dalam analisa lebih murah dibandingkan dengan harga yang sekarang. Dapat juga perbedaan harga ini disebabkan perbedaan harga tiap daerah.
4. Daya serap pasar akan produk ternak kambing etawa setiap daerah berbeda. Sebagai contoh harga susu kambing setiap daerah bervariasi. Bahkan di daerah tertentu belum tentu kita dapat menjual susu kambing.
5. Biaya hidup di daerah tempat kandang. Biaya untuk membuat infrastruktur kandang tentunya berbeda untuk tiap daerah. Biaya meliputi harga bangunan dan upah tukang. Demikian juga upah pegawai anak kandang sudah pasti berbeda.
Kandang Bambu Kambing PE
Beternak kambing khususnya kambing etawa adalah usaha atau bisnis yang paling mudah dan kecil resikonya. Dari tahun ke tahun harga kambing tentunya akan selalu lebih mahal dari tahun sebelumnya. Permintaan pasar yang masih tinggi meskipun sudah banyak peternak kambing etawa. Hal ini disebabkan faktor populasi penduduk, religius (hajatan, aqiqah dan kurban), inflasi dan ekspor.
Ternak kambing etawa memiliki resiko yang kecil. Kambing etawa adalah jenis kambing unggulan yang tahan akan penyakit. Hal ini tidak seperti sapi atau ayam yang sangat rentan terhadap penyakit. Pemeliharaan kambing etawa yang cukup mudah menjadi faktor penentu juga. Kandang dapat dibuat dengan bambu, tidak membutuhkan pakan khusus selain hijauan daun dan konsentrat (jika ada).
Lantai kandang kambing yang berlubang-lubang atau berkisi-kisi memungkinkan kotoran (bribil) jatuh langsung ke tanah. Bribil dapat dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau (asal kering). Bribil dalam bahasa jawa, ini dengan sendirinya dapat terurai dengan halus dan hasilnya dapat dijual sebagai pupuk.
Pakan Kambing PE
Menyikapi suatu analisa usaha ternak kambing etawa dipelukan kecermatan. Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi enggan untuk beternak atau bahkan terlalu berharap (over expectation). Ketika menghadapi kendala menjadi pilihan yang tidak terhindarkan karna peternak terlalu berharap untuk mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada.
Beberapa Langkah Bijak Yang Dapat Dilakukan :
1. Mulai dari mudah, murah dan kecil. Hal ini memberi kesempatan bagi peternak kambing etawa pemula untuk belajar aspek-aspek manajemen ternak kambing etawa. Selain itu mengurangi resiko kerugian jika ada kambing yang mati.
2. Membangun infrastruktur sesuai dengan jumlah kambing etawa yang akan dipelihara dan modal yang dimiliki. Sebagai contoh sangat bagus untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng dapat diganti asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan dapat berjalan. Pemilihan infrastruktur juga harus mempertimbangkan perkembangan usaha. Tujuannya adalah untuk efisiensi penggunaan modal.
3. Menjadikan analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari keuntungan yang mungkin didapat. Semua usaha pasti menguntungkan asal dilakukan dengan fokus dan konsisten. Tidak mesti keuntungan yang anda dapat lebih rendah daripada analisa tersebut.
4. Memilih kambing peranakan etawa atau kambing etawa yang sesuai dengan tujuan beternak dan modal yang dimiliki. Harga kambing etawa ras kaligesing di pasaran saat ini cukup mahal. Dengan membeli bibit atau induk kambing etawa ras senduro yang lebih murah dan berkualitas akan dapat mengurangi biaya pembelian kambing perah dan pedaging.
5. Memperhatikan letak kandang terhadap sumber pakan hijauan. Salah satu kunci sukses beternak kambing etawa adalah menekan biaya pakan. Perlu diperhatikan juga keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu atau bungkil jagung (tumpi).
6. Mengetahui daya serap pasar terhadap produk ternak kambing etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu atau kontes.
7. Selalu membuka diri untuk selalu belajar ilmu ternak kambing etawa. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan yang telah berhasil dapat membantu pemahaman manajemen ternak yang baik dan benar.
8. Berpikir ke depan untuk mengembangkan dan membesarkan peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tidak terburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran kandang (seperti perluasan kandang atau penambahan kambing etawa). Hendaknya keuntungan yang didapat dapat diputar lagi untuk memperbesar aset peternakan kambing etawa.
Sumber : https://gerbangtani.wordpress.com/2012/08/18/budidaya-kambing-pe-a-la-gerbang-tani/
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan analisa perhitungan beternak kambing etawa menjadi kurang valid :
1. Tujuan beternak berbeda dengan tujuan yang dianalisa dalam refensi. Beternak kambing etawa untuk konteks tetntu akan berbeda dengan beternak kambing etawa untuk susu dan pedaging.
2. Letak kandang terhadap sumber pakan hijauan. Letak kandang kambing etawa yang jauh dari sumber pakan tentu membutuhkan biaya yang lebih dari pada kandang yang dekat dengan sumber pakan.
3. Harga kambing etawa dalam realita berbeda dengan harga dalam analisa referensi. Pada umumnya harga kambing etawa dalam analisa lebih murah dibandingkan dengan harga yang sekarang. Dapat juga perbedaan harga ini disebabkan perbedaan harga tiap daerah.
4. Daya serap pasar akan produk ternak kambing etawa setiap daerah berbeda. Sebagai contoh harga susu kambing setiap daerah bervariasi. Bahkan di daerah tertentu belum tentu kita dapat menjual susu kambing.
5. Biaya hidup di daerah tempat kandang. Biaya untuk membuat infrastruktur kandang tentunya berbeda untuk tiap daerah. Biaya meliputi harga bangunan dan upah tukang. Demikian juga upah pegawai anak kandang sudah pasti berbeda.
Kandang Bambu Kambing PE
Beternak kambing khususnya kambing etawa adalah usaha atau bisnis yang paling mudah dan kecil resikonya. Dari tahun ke tahun harga kambing tentunya akan selalu lebih mahal dari tahun sebelumnya. Permintaan pasar yang masih tinggi meskipun sudah banyak peternak kambing etawa. Hal ini disebabkan faktor populasi penduduk, religius (hajatan, aqiqah dan kurban), inflasi dan ekspor.
Ternak kambing etawa memiliki resiko yang kecil. Kambing etawa adalah jenis kambing unggulan yang tahan akan penyakit. Hal ini tidak seperti sapi atau ayam yang sangat rentan terhadap penyakit. Pemeliharaan kambing etawa yang cukup mudah menjadi faktor penentu juga. Kandang dapat dibuat dengan bambu, tidak membutuhkan pakan khusus selain hijauan daun dan konsentrat (jika ada).
Lantai kandang kambing yang berlubang-lubang atau berkisi-kisi memungkinkan kotoran (bribil) jatuh langsung ke tanah. Bribil dapat dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau (asal kering). Bribil dalam bahasa jawa, ini dengan sendirinya dapat terurai dengan halus dan hasilnya dapat dijual sebagai pupuk.
Pakan Kambing PE
Menyikapi suatu analisa usaha ternak kambing etawa dipelukan kecermatan. Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi enggan untuk beternak atau bahkan terlalu berharap (over expectation). Ketika menghadapi kendala menjadi pilihan yang tidak terhindarkan karna peternak terlalu berharap untuk mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada.
Beberapa Langkah Bijak Yang Dapat Dilakukan :
1. Mulai dari mudah, murah dan kecil. Hal ini memberi kesempatan bagi peternak kambing etawa pemula untuk belajar aspek-aspek manajemen ternak kambing etawa. Selain itu mengurangi resiko kerugian jika ada kambing yang mati.
2. Membangun infrastruktur sesuai dengan jumlah kambing etawa yang akan dipelihara dan modal yang dimiliki. Sebagai contoh sangat bagus untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng dapat diganti asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan dapat berjalan. Pemilihan infrastruktur juga harus mempertimbangkan perkembangan usaha. Tujuannya adalah untuk efisiensi penggunaan modal.
3. Menjadikan analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari keuntungan yang mungkin didapat. Semua usaha pasti menguntungkan asal dilakukan dengan fokus dan konsisten. Tidak mesti keuntungan yang anda dapat lebih rendah daripada analisa tersebut.
4. Memilih kambing peranakan etawa atau kambing etawa yang sesuai dengan tujuan beternak dan modal yang dimiliki. Harga kambing etawa ras kaligesing di pasaran saat ini cukup mahal. Dengan membeli bibit atau induk kambing etawa ras senduro yang lebih murah dan berkualitas akan dapat mengurangi biaya pembelian kambing perah dan pedaging.
5. Memperhatikan letak kandang terhadap sumber pakan hijauan. Salah satu kunci sukses beternak kambing etawa adalah menekan biaya pakan. Perlu diperhatikan juga keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu atau bungkil jagung (tumpi).
6. Mengetahui daya serap pasar terhadap produk ternak kambing etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu atau kontes.
7. Selalu membuka diri untuk selalu belajar ilmu ternak kambing etawa. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan yang telah berhasil dapat membantu pemahaman manajemen ternak yang baik dan benar.
8. Berpikir ke depan untuk mengembangkan dan membesarkan peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tidak terburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran kandang (seperti perluasan kandang atau penambahan kambing etawa). Hendaknya keuntungan yang didapat dapat diputar lagi untuk memperbesar aset peternakan kambing etawa.
Sumber : https://gerbangtani.wordpress.com/2012/08/18/budidaya-kambing-pe-a-la-gerbang-tani/
<
>
Tidak ada komentar:
Write Komentar