Anda punya kebun yang tidak begitu luas tetapi bagi Anda itu bermanfaat, karena kebun sempit tersebut sudah ditanami buah-buahan diantaranya Blimbing, Rambutan, Pepaya dan Jambu Biji. Dan tanaman Jambu pada permukaan daun atas dan bawah banyak tertutup lapisan berwarna putih. Kemudian lapisan putih ini merambat kebuah dan buat tersebut warnanya menjadi hitam.
Dari penjelasan diatas, sebenarnya tanaman jambu biji bukan terserang oleh penyakit. Tepatnya tanaman jambu biji kena serangan hama Lalat Putih. Memang bila musim kemarau tiba, pemilik tanaman jambu biji harus waspada oleh serangan hama ini.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Lebah
Hama lalat putih ini kecil sekali ukurannya ± 2,5 mm. Kebanyakan orang menyebutnya dengan Kutu Putih, karena memang nimfanya mirip kutu putih yang menghasilkan benang-benang putih yang mirip kapas. Soal bahaya atau tidak tentu saja tergantung dari serangannya. Kalau serangannya cukup berat artinya hampir seluruh daun tanaman terserang tentu berbahaya, karena hama ini menghisap cairan daun sampai habis, dan mengakibatkan daun berkerut, menguning, kemudian mengering dan rontok.
Cara mengatasinya, ada beberapa cara diantaranya sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan insektisida sistemik, misalnya Azodrin atau Nurvacron (2 cc per liter air) atau bisa juga digunakan Insektisida kontak seperti Lannate, Elsan. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Penyemproan dihentikan kalau serangan sudah tidak ada. Pada pohon yang sedang berbuah, sebulan kemudain buah dipetik, harus dihentikan.
2. Dengan pemangkasan (peremajaan). Caranya, dahan-dahan jambu biji tersebut dipangkas tepat diatas ranting muda yang subur/tunas yang akan tumbuh. Kalau ranting dan tunas tidak ditemukan, dahan dipangkas hingga tinggal setengah dari panjang dahan itu. Dengan pemangkasan ini nantinya diharapkan bisa menumbuhkan tunas baru yang lebih sehat.
Tunas-tunas baru itu perlu diseleksi untuk dipelihara, terutama untuk pembentukan tajuk baru. Pemangkasan harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai dahan-dahannya patah. Dahan yang cukup besar dipotong pakai alat gergaji yang tajam. Sedang ranting kecil dipotong pakai pisau tajam pula, lalu ditutupi (diolesi) parafin, lilin, ter atau bahan lain sejenisnya.
Cara lain, dapat pula dengan dilakukan penyemprotan kapur sirih (10 – 20 gr per liter air) atau bisa juga menggunakan larutan sabun diterjen (1 sendok makan per liter air). Pelaksanaan seperti diatas.
Sumber : Majalah Krida. Edisi 173. Hal 74
<
>
Tidak ada komentar:
Write Komentar