Ya setiap orang pada dasarnya pernah mengalami stres. Hanya bobot dan frekuensinya berbeda. Dimana kita hidup dan bekerja, selalu saja ada masalah yang mampu memacu timbulnya stres. Yang penting, bagaimana kita menentukan masalah yang muncul. Ada yang mudah kena stres karena peka pada masalah tertentu, tapi ada yang justru cari masalah, mengharap mendapat tantangan sebab tanpa tantangan, katanya, hidup jadi hambar.
Secara sederhana, psikomatik berkaitan dengan penyakit oleh sebab pikiran. Astha, tukak lambung, migrain, nyeri pinggang dll. Memang ada hubungan antara pikiran dan tubuh yang berlaku baik di kalangan hewan, juga manusia. Emosi, bukanlah sekedar perasaaan dalam fikiran, tetapi juga mempengaruhi tubuh. Ketakutan dan kemarahan, membuat jantung berdebar lebih keras, lebih cepat. Tekanan darah naik serta menyebabkan perubahan metabolisme.
Beberapa orang dokter berpendapat, lebih 50 % dari penyakit di sebabkan oleh ketegangan. Ketegangan dan kecemasan yang berlarut dan berturut akan merusak sistem syaraf. Jika mengalami stes, beberapa jenis hormon di pompakan secara berlebih ke dalam sistem tubuh. Artinya gula darah dalam sistem ini ditingkatkan. Jika stres berlangsung lama, meningkatkan kadar gula dan bakal menyebabkan diabetes dan atero sklerosis.
Bagian Kehidupan
Jika tubuh berada dalam ketegangan terus menerus akan dapat menimbulkan kerusakan, bagaikan mobil yang pedal gas serta remnya diinjak bersamaan. Akibatnya harus ada bagian-bagian yang rusak dan perlu diganti. Stres adalah bagian normal dalam kehidupan manusia dan tak dapat dielakkan. Namun reaksi terhadap stres sangat berbeda.
Paling tidak merasa cemas terus menerus dan kurang perhatian terhadap pekerjaan. Cara mengusir ketegangan itupun sangat bervariasi. Orang yang neurotik, hanyalah “setengah hidup” yang tak mampu menikmati kegembiraan, tak bisa berprestasi atau menikmati kebahagiaan yang mestinya bisa di milikinya.
Usaha untuk menemukan penyebab stres adalah langkah penting untuk memecahkannya. Jika telah ditemukan, dan di tumbuhkan kepada kawan atau sahabat, akan berkurang rasanya. Ini tugas utama para psiko analis yang jika menemukan penyebabnya, akan dengan cepat menemukan cara penanggulangannya. Dokter percaya sebagaian penyakit adalah psikomatis. Iman merupakan faktor yang penting dalam penyembuhan. Barangkali itulah sebabnya ada dokter yang hanya memberikan air sebagai obat. Dan pasienpun sembuh.
Pikiran Adalah Kekuatan
Hubungan erat antara fikiran dan tubuh, menyangkut 3 hal : Pengharapan, Cinta dan Rasa Hormat !. Ketiganya dapat saling pengaruh mempengaruhi, dan pengaruhnya terlihat pada kepribadian serta sikap seseorang. Bila anda benar-benar mencintai seseorang, anda bahkan bisa menimbulkan perubahan pada fisik seseorang. Dengan psikoterapi, kata dokter, pasien tak terbebas dari gangguan-gangguan otot, tetapi juga rasa nyeri karena arhritis.
Ini memberikan gambaran tentang kekuatan fikiran dalam pengobatan penyakit. Bahkan seorang Warga Perancis yang terkenal, Coue, minta pasiennya untuk berulang-ulang mengatakan : saya sudah sembuh, saya sudah sembuh !. Sampai pasien itu yakin benar bahwa dirinya telah sembuh. Dan sembuhlah dia. Inilah contoh kekuatan fikiran untuk penyembuhan.
Cara lain untuk mengurangi atau mengatasi ketegangan adalah melakukan relaksasi baik fisik maupun mental. Misalnya dengan melakukan latihan Yoga kuno yang disebut Shavasana yang jika dilakukan dengan betul akan mengurangi stres !. Liburan juga mengurang stres. Sebab stres akan berkembang jika seseorang harus mengerjakan pekerjaan terus menerus dari hari ke hari.
Dan satu perubahan total akan mengurangi dan bahkan menghilangkan stres. Jika anda biasa hidup dalam kondisi mewah dan aman, sesekali pergilah kemah ke hutan. Jika anda hidup dalam lingkungan yang penuh polusi dan pengap, pergilah keluar kota yang bersih udaranya. Adakah perubahan. Bintang film Omar Sharif bahkan menjadi pinter main Bridge karenanya.
Winston Churchill suka pasang batu bata dan melukis sedang F.D. Roosevelt, pilih selingan mengumpulkan perangkoo sebagai hobby dalam tugasnya sebagai Presiden Amerika. Banyak orang menjadi stres karena selalu memikirkan kesulitan masa lalu dan tak ada kepastiannya di masa depan. Tak penting masa depan, hal-hal yang terjadi dan benar-benar menjadi masalah adalah masa kini. Nikmatilah hidup masa kini. Ini kenyataan.
Baca Juga : Usaha Mengatasi Rasa "Cemas"
Sumber : Majalah Krida. Edisi 193
<
>
Tidak ada komentar:
Write Komentar