17 APRIL 1960

Ampelgading - Pemalang 52364, INA

31 Agustus 2018

Pentingnya Siswa Tahu Cara Belajar Yang Benar


Kesulitan-kesulitan yang pada umumnya dihadapi siswa yang belajar adalah tidak cukupnya pengetahuan mereka tentang cara-cara belajar yang benar. Cara belajar yang efisien mengandung asas-asas tertentu yang tidak saja harus dipahami siswa, melainkan lebih dari itu harus dihayati sepanjang masa belajarnya di sekolah. Asas adalah suatu dalil umum yang dapat diterapkan pada suatu rangkaian kegiatan untuk menjadi petunjuk dalam melakukan tindakan-tindakan, sehingga membawa suksesnya usaha itu. Dalam usaha belajar dapatlah dicari dan ditentukan asas-asas yang berguna sebagai pedoman bagi para siswa dalam melakukan studinya, yaitu keteraturan, disiplin dan konsentrasi.

a.    Keteraturan
Pokok pangkal yang pertama dari cara belajar yang baik ialah “keteraturan”. Pengetahuan mengenai cara belajar rumus-rumus untuk bekerja secara teratur. Hanya dengan bekerja secara teratur seorang siswa akan memperoleh hasil yang baik. Ia harus secara teratur masuk sekolah. Membaca buku-buku pelajaran juga harus dilakukannya secara teratur. Catatan pelajarananya harus disusun secara teratur. Alat perlengkapan untuk belajar harus pula disimpan dan dipelihara secara teratur.

Kalau sifat keteraturan ini telah benar-benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan seorang siswa dalam perbuatannya, maka sifat ini akan mempengaruhi pula jalan pikirannya. Dan tiada modal yang lebih bernilai dari pada suatu pikiran yang teratur untuk menuntut ilmu. Ilmu apapun adalah hasil dari proses pemikiran yang dilakukan secara sistematis. Hanya dengan jalan pikiran yang teratur pulalah ilmu, itu dapat dimengerti dan dikuasai.

Banyak siswa yang mempunyai kebiasaan menunda-nunda belajar sampai dekat waktu ujian. Usaha tersebut biasa disebut “cramming” yaitu belajar mati-matian semalam suntuk untuk memadatkan kepalanya dengan semua pelajaran. Maka apa yang diperolehnya pada keesokan harinya bukanlah pengetahuan, melainkan badan yang lemas. Karena dengan cramming seluruh kekuatan jasmnai dan rohani diperas habis-habisan. Akhirnya siswa itu pasti akan jatuh sakit.

b.    Kedisiplinan
Asas lain dalam belajar yang baik ialah disiplin. Melalui jalan berdisiplin untuk melaksanakan pedoman-pedoman yang baik didalam usaha belajar barulah seorang siswa mungkin mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari gampangnya saja, keseganan untuk bersusah payah memusatkan pikiran, kebiasaan untuk melamun dan gangguan-gangguan lainnya selalu menghinggapi kebanyakan siswa. Gangguan itu hanya dapat diatasi kalau seorang mempunyai disiplin.

Berdisiplin selain akan membuat seorang siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik,juga merupakan suatu proses kearah pembentukan watak yang baik. Watak yang baik dalam diri seorang akan menciptakan suatu pribadi yang luhur. Dengan memiliki kebiasaan yang baik, nanti akan ternyata bahwa setiap usaha belajar selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan. Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti dan dikuasai dengan sempurna.

Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan. Pada dasarnya konsentrasi merupakan akibat dari perhatian, terutama perhatian yang bersifat spontan ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal. Perhatian yang bersifat tidak spontan, yaitu perhatian yang diciptakan secara sadar oleh kemampun seseorang juga dapat menghasilkan konsentrasi. Setiap siswa dengan mengembangkan minatnya dan melatih diri dapatlah berangsur-angsur memperbesar kemampuan konsentrasinya sehingga merupakan kebiasaan yang mudah dilakukannya sewaktu-waktu diperlukan.

Beberapa cara dan petunjuka untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi dalam belajar adalah sebagai berikut :
  1. Setiap siswa hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
  2. Setiap siswa bila mungkin hendaknya mempunyai tempat belajar (ruang, meja dan kursi) yang khusus untuk keperluan belajar.
  3. Meja belajar hendaknya bersih dari segala benda yang tidak bersangkut-paut dengan mata  pelajaran yang dipelajari.
  4. Kalau dalam pikiran kadang-kadang datang mengaduk urusan-urusan atau soal-soal kecil, bila mungkin selesaikan gangguan tersebut terlebih dahulu.
  5. Alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk menciptakan konsentrasi, kutiplah bagian yang penting membuat catatan-catatan dan menggaris bawahi kalimat-kalimatnya.
  6. Setiap siswa harus mempunyai tekad tidak akan meninggalkan meja belajar kalau belum menyelesaikan suatu bab tertentu. Atau bertekad bahwa dalam 1 jam harus dapat menyelesaikan bacaan sekian halaman.
  7. Peliharalah kesehatan badan.
Disamping itu menurut penyelidikan-penyelidikan dan eksperimen-eksperimen dalam lapangan ini telah berhasil merumuskan hal-hal yang dapat membantu menghafal atau mencamkan suatu hal yang dipelajari, yaitu sebagai berikut :
  1. Penghafalan materi pelajaran akan lebih berhasil apabila orang tidak saja membaca materi pelajaran, tetapi juga menyuarakan dan mengulang-ulang.
  2. Pembagian waktu yang tepat akan menambah penghafalan. Belajar secara borongan yaitu sekaligus banyak, pada umumnya kurang menguntungkan.
  3. Penggunaan metode belajar yang tepat akan mempertinggi penghafalan. Dalam hal ini ada tiga macam metode belajar yaitu :
  • Metode “G” (Ganzlem – metode ) metode keseluruhan, yaitu metode menghafal dengan mengulang berkali-kali dari permulaan sampai akhir.
  • Metode “T” (Teillern – metode) yakni menghafal sebagian demi sebagian.
  • Metode “V” (Verminttelendernn – metode) campuran, yaitu menghafal bagian-bagian yang sukar dulu,kemudian dipelajari dengan metode keseluruhan.


Sumber : Majalah Krida Edisi 207. Rohmad Nurokhim
< >

Tidak ada komentar:
Write Komentar

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - fandi_firmansyh
Join Our Newsletter